Pekanbaru (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) stasiun Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru menyatakan 16 titik api atau hotspot menyala di sejumlah wilayah Provinsi Riau.
"16 titik api atau hotspot sebagai indikator terjadinya kebakaran hutan dan lahan menyala di sejumlah wilayah di Provinsi Riau," kata staf analisa BMG Kota Pekanbaru, Ardhitama di Pekanbaru, Minggu.
Ardhitama menjelaskan, berdasarkan pantauan terakhir satelit NOAA 18 pada Minggu sore terdeteksi adanya 16 titik api di sejumlah kabupaten/kota di Riau.
Meskipun tidak dapat menyebutkan secara rinci wilayah yang menjadi lokasi kebakatan hutan dan lahan akibat adanya kendala teknis namun BMG Kota Pekanbaru memastikan hotspot terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis.
"Dari 16 titik api yang mewarnai Provinsi Riau, letak hotspot terbanyak berada di Kabupaten Bengkalis," katanya.
Selain itu, BMG juga memprediksi kebakaran hutan dan lahan dipicu oleh indeks kekeringan yang meningkat menyusul suhu udara di Riau mencapai 33 derajat celcius pada Minggu siang.
Indeks kekeringan yang meningkat mengakibatkan penylutan api menjadi lebih mudah terjadi apabila ada pembukaan hutan atau lahan dengan cara bakar.
Karena itu, BMG kembali mengimbau kepada masyarakat atau perusahaan untuk tidak membuka hutan atau lahan dengan cara bakar karena dapat mengakibatkan kebakaran hutan yang besar dan menimbulkan kabut asap.(*)
24 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar